KISAH SUKSES

Instagram-Savvy Journalist Jessica Yellin Does News in Selfies

23 April 2019

Jurnalis Jessica Yellin selama bertahun-tahun bekerja membuat berita sela di siaran televisi, dan baru-baru ini menjabat sebagai Kepala Koresponden Gedung Putih untuk CNN (salah satu pencapaiannya: wawancara dengan beberapa presiden AS). Sekarang dia menemukan pemirsa baru di Instagram, tempat lebih dari 130 ribu pengikut interaktif (termasuk selebriti seperti Amy Schumer, akan dibahas nanti) mengikuti update dan penjelasan berupa berita pendek langsung dari kamera yang dioptimalkan untuk perangkat seluler.
Jessica sering merekam videonya di rumah atau di lokasi di luar seperti LAX. Secara visual video kasual bergaya selfie lebih mirip dengan pendekatan kreator native digital daripada outlet siaran tradisional. Terobosan dalam format ini mengandung tujuan: Jessica percaya bahwa ada pemirsa yang besar, terutama perempuan, yang tidak menikmati "nada kemarahan terus-menerus" yang mendominasi banyak TV.
Saat dia memulai tur buku untuk novel perdananya, Savage News,buku menarik yang lucu tentang reporter perempuan muda yang mencoba membuktikan dirinya dalam iklim politik yang gila, Jessica menjelaskan misi dan inti di balik jurnalisme Instagram miliknya.
Ceritakan pada kami tentang strategi Instagram Anda dengan kalimat Anda sendiri. Apakah yang sedang Anda lakukan dengan akun @jessicayellin dan untuk siapa hal ini Anda lakukan?
Ini kedengarannya idealis, tetapi saya dulu masuk ke bidang berita karena saya selalu berpikir bahwa jurnalisme berkualitas tinggi adalah kunci dari demokrasi kita. Setelah bertahun-tahun bekerja di bidang berita di TV, saya merasa kerja kita belum cukup baik dalam menjelaskan sebuah topik agar dapat dipahami orang awam. Kita menggunakan terlalu banyak jargon politik, kurang menjelaskan topik yang rumit yang memerlukan penjelasan, dan menghabiskan waktu terlalu banyak untuk berita yang memanipulasi emosi tetapi tidak penting, ketimbang membahas topik yang berdampak pada hidup orang-orang. Saya yakin hal itu yang membuat sebagian besar pemirsa menjadi tidak tertarik. Saya memulai pemberitaan di Instagram ini untuk menguji teori saya bahwa orang sebenarnya ingin berita, bukan kebisingan, yang ditayangkan dengan nada yang berbeda.
Tujuannya setiap hari adalah untuk melaporkan berita yang paling penting, dengan cara yang semua orang dapat pahami (bahkan jika Anda bukan penikmat berita) dan membuat pemirsa merasa diberdayakan. Maksud saya, mereka harus menjadi percaya diri saat membahas topik tersebut saat makan malam, mencari informasi selengkapnya tentang hal tersebut, dan akhirnya bertindak dan membuat pilihan berdasarkan apa yang mereka tahu. #Newsnotnoise ini ditujukan untuk siapa saja yang tidak punya waktu membaca lima media berita atau menonton berita tv kabel setiap hari. Saya mencoba lugas dan mengena tanpa mengecilkan pentingnya berita yang saya liput.
Akun Instagram Anda telah tumbuh sangat cepat selama beberapa bulan ini (@jessicayellin mendapati 50% pertumbuhan di K4!!) Apa yang berperan dalam pertumbuhan akun Anda yang sangat cepat?
Ini sangat menarik sekali dan saya sangat berterima kasih untuk tanggapan terhadap akun saya. Saya pikir informasi mulut ke mulut dari komunitas pengikut yang berperan. Selama karier saya, saya diberi tahu bahwa berita adalah tentang konflik, itu yang pemirsa mau. Berita bukan untuk memahami. Hal ini membuktikan bahwa ada pemirsa untuk berita yang menyuarakan pendapat yang berbeda. Saya sangat beruntung sekali karena mempunyai pengikut dan pendukung luar biasa yang berhasil menguasai pendekatan #newsnotnoise, dan saya sangat berterima kasih pada mereka karena membantu kami tumbuh. Namun, sebenarnya yang telah benar-benar memvalidasi kebutuhan akan berita jenis ini dan membantu kami tumbuh sangat cepat adalah komunitas pengikut, yang memberi komentar dan menandai teman-teman mereka dan memposting ulang dan membagikannya.
Anda mempunyai banyak pengalaman dalam berita televisi, di ABC dan MSNBC dan CNN, bagaimana pengalaman Anda di TV memperkaya hal yang Anda lakukan di Instagram? Apakah yang Anda lakukan berbeda? Apakah Anda merasa pemirsa di Instagram berbeda, dan jika iya, bagaimana hal tersebut memperkaya pendekatan Anda?
Pengalaman saya dalam berita TV dan bertahun-tahun yang saya habiskan meliput Washington memberi saya latihan, dasar pengetahuan, dan kredibilitas yang saya perlukan untuk melakukan hal ini. Jangan berpikir bahwa karena orang mendapatkan berita di media sosial, artinya mereka ingin informasi dari sumber yang tidak kredibel. Platform dan penayangan berubah, tetapi kebutuhan untuk jurnalis berpengalaman dan liputan berkualitas yang tepercaya makin besar. TV juga mengajarkan saya cara menyebarkan berita dengan cepat. Ketika pertama kali saya meliput dari Gedung Putih, saya sering harus mengembalikan siaran langsung ke studio dalam waktu 15 detik. Saya dulu bercanda saya sedang membuat berita pantun. Tetapi di sini lah saya sekarang, melaporkan berita di Instagram Stories, dan kemampuan untuk menyampaikan semuanya hanya dalam beberapa detik benar-benar membantu!!
Namun, saya memprioritaskan untuk melakukan beberapa hal dengan cara berbeda dari liputan yang dulu saya lakukan di DC: Saya mencoba tidak bicara dalam jargon politik, dan saya mencoba menyadari jika saya berasumsi tentang hal yang pemirsa ketahui. Apakah yang dimaksud kesaksian tertutup? Apakah yang dimaksud redaksi? Bagaimana cara hal tersebut memengaruhi saya dan mengapa saya harus peduli? Perbedaan besar lainnya adalah bahwa saya mendapat tanggapan langsung, bukan dari produser, tetapi langsung dari pemirsa. Hal itu mengagumkan. Saya suka interaksinya. Saya membaca komentar dan melihat pertanyaan dan hal itu membantu saya memahami bagian-bagian yang perlu saya jelaskan lebih lanjut, topik yang latar belakangnya harus dijelaskan lebih banyak, dll. Saya masih mengandalkan insting dan penilaian berita untuk menentukan hal yang akan saya liput, tetapi masukan pemirsa membantu saya tentang “caranya”.
Anda pengguna Instagram Stories yang jago. Kami belajar banyak sekali dari menonton video-video Anda. Bagaimana cara Anda memutuskan mana yang masuk ke Stories vs.Beranda, dan bagaimana keduanya bekerja bersama-sama?
Pertama, terima kasih. Setahun yang lalu saya tidak begitu tahu cara menggunakan Instagram. Jadi ini adalah kurva proses pembelajaran yang cepat. Saya tahu bahwa keberhasilan di media sosial adalah tentang melakukan program khusus untuk platform dan menggunakan tiap fitur baru untuk menyampaikan konten dengan cara yang memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin. Yang saya sukai tentang Instagram adalah bahwa Stories bersifat “di sini, saat ini”, seperti berita hari ini, sedangkan postingan di Beranda akan selalu ada. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, saya menganggap Beranda sebagai tempat untuk membuat lebih banyak konten yang tidak lekang oleh waktu, seperti penjelas yang membantu menjelaskan sesuatu atau menyelami lebih dalam pada topik yang tidak mendapatkan liputan yang pantas mereka dapatkan. Beranda adalah tempat untuk memberi orang dasar-dasar pada sebuah topik atau isu, dan sangat bagus saat kami dapat mengingatkan kembali ke sesuatu yang sudah dijelaskan di Beranda karena masih relevan. Stories ada untuk hari ini, hilang besoknya, jadi saya berfokus pada melakukan liputan harian dan analisis saya di sana, dan Stories selalu baru dan segar setiap hari.
Anda baru-baru ini mulai bereksperimen dengan IGTV. Seperti apakah pendekatan Anda di sana?
Yang saya hargai dari IGTV adalah kualitas premium dari video di sana. Kami sangat beruntung telah menumbuhkan pemirsa kami dengan cepat selama beberapa bulan ini, dan selagi kami terus tumbuh dan berkembang dalam hal-hal yang dapat kami sampaikan, saya ingin mengembangkan versi yang lebih matang dari hal yang saat ini saya lakukan di Stories. Serial IGTV impian saya adalah masih tetap #newsnotnoise dan akan tetap dengan nada yang sama, tetapi dalam format lebih panjang dengan lebih banyak pendapat. Saya tidak sabar untuk memiliki kemampuan untuk melakukannya.
Kami mendapati *banyak* selebriti mengikuti Anda di Instagram. Dari Amy Schumer sampai Kristen Bell dan Jessica Alba sampai Zoe Saldana. Apa pengaruh dari mempunyai pengikut terkenal terhadap cara Anda memposting?
Saya sangat berterima kasih pada dukungan yang saya dapatkan dari selebriti yang mengikuti akun, untuk Amy Schumer dan Jessica Seinfield karena telah mendukung hal yang saya coba lakukan dan membantu kami tumbuh. Yang saya pelajari dari mempunyai pengikut selebriti, paling tidak yang mendukung #newsnotnoise, adalah bahwa mereka tidak berbeda dari pemirsa lainnya dalam hal yang mereka inginkan dari liputan berita. Ada permintaan nyata untuk kualitas berita yang ditayangkan dengan nada yang berbeda, tanpa kemarahan dan kepanikan, dan hal ini mengena baik jika Anda orang yang terkenal atau bukan.
Jika Anda harus menyebutkan satu rahasia keberhasilan Anda di Instagram, apakah itu?
Ikuti kata hatimu. Hal paling menakutkan dalam mengembangkan #newsnotnoise, tetapi juga yang paling membebaskan, adalah kebebasan dalam melaporkan berita yang menurut saya penting dan untuk meliputnya dengan cara yang menurut saya paling informatif bagi pemirsa. Tak ada produser, tak ada jaringan, tak ada pembatas. Menurut saya, kita semua, terutama perempuan, bisa jadi punya masalah dalam mempercayai insting kita, terutama jika Anda menghabiskan bertahun-tahun dalam sistem yang melatih Anda untuk mengabaikannya. Namun, pengalaman ini telah menggaris bawahi bahwa ketika Anda menguasai pekerjaan Anda, ikuti kata hati. Orang lain akan melihat nilai dalam kerja Anda.
Ikuti @jessicayellin di Instagram.
Petunjuk
Apakah menurut Anda konten ini membantu?
Petunjuk
Terima kasih atas masukan Anda.

KISAH LAINNYA

/5

Ikuti Kami

Meta Journalism Project bekerja sama dengan media berita di seluruh dunia untuk memperkuat hubungan antara jurnalis dengan komunitas yang mereka layani. MJP juga membantu mengatasi tantangan bisnis utama industri berita, melalui pelatihan, program, dan kemitraan.